Penunjukan Indonesia sebagai Presidensi G20 untuk tahun 2022 membawa makna penting dalam kepemimpinan Indonesia di ranah global. Presidensi G20 adalah kesempatan yang datang sekali setiap 20 tahun dan juga bentuk pengakuan atas status Indonesia di mata dunia.
Indonesia menggunakan Presidensi G20 sebagai katalisator transformasi ekonomi dan kolaborasi antar sektor maupun antar negara untuk mencapai pemulihan global pasca pandemi COVID-19. Hal ini dicerminkan dalam tema “Recover Together, Recover Stronger”, dan dalam tiga isu prioritas yang diangkat, yaitu mengenai arsitektur kesehatan global, transisi energi berkelanjutan, serta transformasi digital dan ekonomi.
Ketiga isu prioritas ini akan dibahas dalam forum yang dihadiri oleh 19 negara dengan ekonomi tertinggi di dunia dan Uni Eropa, serta perwakilan dari Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund, IMF) dan Bank Dunia (World Bank, WB). Forum G20 mencakup lebih dari dua pertiga populasi dunia, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen dari produk domestik bruto (PDB) global. Maka dari itu, tidak heran apabila G20 dianggap sebagai forum yang memiliki posisi strategis dan penting dalam menentukan arah kebijakan ekonomi dunia.
Secara domestik, Presidensi G20 Indonesia dapat mendukung pemulihan ekonomi, dengan lebih dari 150 pertemuan yang digelar di 19 kota dan mendatangkan ribuan delegasi dari seluruh negara anggota dan organisasi internasional. Rangkaian acara G20 berpotensi menciptakan sekitar 33.000 lapangan kerja baru dan mendorong konsumsi senilai Rp. 1,7 triliun. Selain itu, manfaat ekonomi yang bisa dirasakan diantaranya meliputi: peningkatan devisa negara, peningkatan konsumsi domestik, peningkatan PDB, optimalisasi peran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dan peningkatan kembali pendapatan pada sektor pariwisata, khususnya di Bali.
Selain mendorong kerja sama dan menginisiasi hasil konkret pada sektor-sektor strategis bagi pemulihan, Indonesia juga diharapkan mampu memantik diskusi serta berkontribusi dalam menanggulangi permasalahan regional dan global. Sebagai satu-satunya anggota G20 dari Asosiasi Banga-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations, ASEAN), Indonesia dapat mengemukakan suara ASEAN untuk mencapai tujuan bersama dan memajukan perkembangan kawasan. Langkah ini juga mampu mempromosikan ASEAN secara lebih kuat dalam komunitas global.
Selain bagi ASEAN, Presidensi G20 Indonesia juga berperan penting bagi anggota Forum Kepulauan Pasifik (Pacific Islands Forum, PIF). Bagi negara di Kepulauan Pasifik, harapan yang ditempatkan pada G20 tidak hanya dalam isu pemulihan, tetapi juga atas dalam menanggapi ancaman perubahan iklim. Dalam hal ini, strategi pemulihan harus meletakkan dasar yang kuat untuk melindungi semua bentuk kehidupan dari bencana alam, terutama bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim.
G20 didesain oleh negara maju dan berkembang untuk menemukan solusi atas permasalahan yang disebabkan dari permasalahan global yang sedang terjadi, baik itu pandemi maupun transisi digital. Baik melalui Sherpa Track atau Finance Track, G20 berupaya menanggulangi isu global yang bersifat multidimensi, mulai dari pertanian, pembangunan sosial, kesetaraan perempuan, hingga upaya pemberantasan korupsi. Penyelenggaraan G20 juga menjadi ruang dialog untuk merumuskan regulasi yang umum maupun spesifik sebagai upaya untuk menghindari krisis yang bisa terjadi di masa depan.
Selain mendorong kerja sama dan menginisiasi hasil konkret pada sektor-sektor strategis bagi pemulihan, Presidensi G20 juga memposisikan Indonesia untuk memimpin pemulihan yang komprehensif dan baik. Indikator pemulihan yang dimaksud tidak hanya terbatas pada pertumbuhan ekonomi, produktivitas yang tinggi atau akses terhadap fasilitas kesehatan dan pendidikan, tetapi juga harus memastikan bahwa keseluruhan proses pemulihan tidak membahayakan lingkungan dan juga generasi mendatang. Dengan mendorong pemulihan yang inklusif dan kolaboratif, Indonesia dapat membangun sistem global yang lebih kuat dan tangguh.
Author: Ayu Nurfaizah
Editor: Indira Zahra-Aridati
|
Jakarta Office:
Jalan Taman Patra III No. 2 Kuningan, Jakarta Selatan 12950
|
|
Yogyakarta Office:
Jl. Dewi Sartika No. 9, Terban, Kec. Gondokusuman, Yogyakarta 555223
|
|
hello@pijarfoundation.org |
Mari berkolaborasi, ciptakan masa depan yang berkelanjutan & berkesetaraan!
|
|
|
Terus terhubung dengan masa depan melalui Pijar. Mari berkolaborasi, mari menjadi Pijarian!