Pentingnya Memahami Sustainability bagi Perkembangan Dunia Saat Ini & Masa Mendatang

Insights
Apr 15, 2022
sustainability

Sustainability merupakan sebuah konsep keberlanjutan yang dicetuskan sejak tahun 1980-an. Konsep sustainability ini dapat dimaknai sebagai proses sosio ekologis yang berlangsung secara dinamis dan terus menerus, sehingga menghasilkan sistem berkelanjutan yang berjalan dan bisa diterapkan secara jangka panjang. Untuk mencapai target jangka waktu tersebut, sustainability kemudian dirumuskan menjadi pembangunan berkelanjutan. Sejak 2015, terdapat kesepakatan agenda pembangunan global yang disepakati dan diejawantahkan dalam 17 tujuan, 169 target, dan 241 indikator yang akan berjalan hingga 2030 mendatang.

Kesepakatan tersebut bertujuan untuk mengakhiri kemiskinan, kesenjangan sosial, maupun melindungi lingkungan. Terminologi berkelanjutan—sustainability—berlaku untuk seluruh negara memiliki kewajiban moral untuk mencapai target dan tujuan pembangunan berkelanjutan. Asas keberlanjutan tersebut merupakan perpanjangan agenda Millenium Development Goals yang telah berakhir pada 2015 silam.

Keterlibatan berbagai aktor pembangunan menjadi titik berat atau alasan kuat untuk mewujudkan 17 tujuan SDGs akibat keprihatinan seluruh pihak terkait memburuknya kerusakan alam, upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat, sehingga upaya untuk mengubah perilaku pemenuhan kebutuhan hidup yang berkelanjutan. Tidak hanya untuk masa kini, melainkan juga untuk masa mendatang. Mandat gerakan pembangunan berkelanjutan dalam skala global diejawantahkan dalam Konsep sustainability ini diharapkan dapat mendukung keberlangsungan kehidupan seluruh makhluk hidup. Pada konteks ini, sustainability ditopang oleh tiga pilar utama yang kerap disebut sebagai triple bottom up yang melibatkan provit, people, planet. Ketiga pilar ini mewujud dalam bentuk keberlanjutan pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang harus berjalan selaras. Apabila salah satu pilar tidak berjalan, maka gap kesenjangan akan semakin lebar.

Apakah hal ini penting dan mendesak untuk diketahui?

Komitmen Indonesia dalam agenda pembangunan berkelanjutan ini telah diselaraskan dengan skema pembangunan nasional. Misi mengenai our common future yang dituangkan dan mempengaruhi arah kebijakan pembangunan berkelanjutan dalam enam aspek di antaranya adalah populasi dan sumber daya manusia, ketahanan pangan, energi, industri dan pertumbuhan kota. Publikasi dan sosialisasi terkait hal tersebut dilakukan secara terus menerus untuk membangun kesadaran serta komitmen semua pihak pada semua lini pekerjaan di Indonesia dengan menitikberatkan pada keadilan antar generasi di mana generasi mendatang tidak boleh dirugikan atau mendapat dampak yang lebih parah dari keputusan yang dibuat pada masa kini.

Namun, persoalan kerusakan alam, perubahan iklim saat ini telah menjadi hajat hidup banyak orang dan dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Apa yang kita upayakan sebagai motor penggerak dan faktor-faktor pendorong praktik sustainability di Indonesia?

Dari segi bisnis, terdapat 6 faktor yang mendorong praktik sustainability di Indonesia, yaitu:

  1. Sustainable finance roadmap: peta jalan keuangan yang memberi dukungan lebih pada praktik sustainability bagi organisasi untuk melakukan praktik yang lebih luas.
  2. Inisiatif dari dunia bisnis global yang telah diikuti Indonesia
  3. Inisiatif Pelaporan Global (GRI) untuk mengukur tingkat praktik sustainability berbagai organisasi
  4. Pelaporan yang terintegrasi: Laporan mengenai tata kelola organisasi yang dikelola oleh institusi global ini juga turut membangun persepsi dunia global kepada organisasi di Indonesia untuk membenahi tata kelola perusahaan dalam praktik sustainability.
  5. Tekanan investor
  6. Indeks Saham SRI KEHATI

Isu keberlanjutan merupakan isu yang dekat dengan masyarakat. Tidak hanya mengandalkan upaya generasi sebelumnya, generasi muda pun dapat melakukan dan mendukung sustainability dengan terus mengasah inovasi, kreativitas, perilaku pemilahan sampah, gerakan recycle, reuse, reduce (3R), ataupun kampanye digital bisa mendukung hal tersebut. Sebab, di masa depan, generasi muda adalah aset sekaligus resiko bagi isu keberlanjutan ini.

 

Referensi:

https://iism.or.id/2017/12/28/sejarah-dan-konsep-pembangunan-berkelanjutan-sebagai-tujuan-sosial-dan-prinsip-dasar-pembangunan-berkelanjutan/

https://click.crmsindonesia.org/risiko-sustainability.php

(Pijar/Khumairoh)

Recent Posts

Trilema Bakal Calon Presiden Indonesia 2024, Trilema Energi

Opini oleh Huud Alam, Enterprise Implementation Specialist di Zeroe dan Fellow di Global Future Fellows on Energy. Artikel pertama kali dipublikasikan oleh CNBC. Suasana jelang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 terasa semakin hangat. Masyarakat...

Towards an equitable EU–ASEAN green deal

Written by Brasukra G Sudjana, Vriens and Partners, and Cazadira F Tamzil, Pijar Foundation. Originally published in the East Asia Forum  The European Green Deal has caused concerns among emerging markets, especially ASEAN member states. The Green Deal is an array of...

Menciptakan Ekosistem Berkelanjutan bagi Cendekia-Wirausaha

Opini oleh Ruth Angela Christie Kirana, Manajer Program Lestari. Artikel dipublikasi pertama kali oleh CNBC. Jalan menuju Generasi Emas 2045 akan dipenuhi dengan disrupsi. Oleh karena itu, para pemikir muda yang berjiwa wirausaha sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan...