Perencanaan finansial yang matang merupakan elemen utama untuk mencapai arsitektur kesehatan global yang lebih resilien.
Krisis kesehatan akibat pandemi COVID-19 mengingatkan bahwa mitigasi risiko yang terdiri dari pencegahan, kesiapsiagaan dan respon (Prevention, Preparedness and Response, PPR), serta perencanaan keuangan yang ada di berbagai negara masih lemah. Evaluasi kapasitas kesehatan baik preventif seperti penyediaan vaksin, maupun kuratif seperti penyediaan perbekalan obat dan alat kesehatan, masih belum mencukupi kebutuhan di lapangan.
Pendanaan untuk pemenuhan kebutuhan di masa pandemi membutuhkan mobilisasi dana yang besar mencakup skala domestik maupun internasional. Berbagai gap dalam kemajuan teknologi, kapasitas produksi, kapabilitas lembaga penelitian, dan modal finansial menjadi tantangan di berbagai negara.
Untuk itu, setiap negara wajib untuk berkomitmen dan berkontribusi untuk menyiapkan kerangka sistem keuangan yang lebih matang untuk antisipasi krisis kesehatan lain di masa depan.
Tantangan bagi low-middle income country untuk mempersiapkan sistem kesehatan adalah akses pendanaan untuk peningkatan investasi. Dana yang terbatas membutuhkan pendekatan baru yang bersifat multisektor. Kolaborasi dengan lembaga yang potensial untuk bekerja sama, baik dengan institusi domestik maupun internasional merupakan hal penting.
Selain itu, peran sektor swasta atau institusi filantropi juga diharapkan mampu menutup gap antara supply dan demand selama masa krisis. Kerja sama investasi ini pada tahap awal diperlukan untuk membangun kebutuhan infrastruktur dasar di bidang kesehatan.
Kolaborasi antar institusi untuk pendanaan membutuhkan koordinasi yang berkelanjutan. Upaya ini menuntut perbaikan sistem yang ada untuk menjadi lebih agile, flexible, dan siap untuk melakukan mobilisasi sumber daya secara masif untuk kebutuhan jangka panjang. Kerja sama antar institusi juga menghindari adanya praktik duplikasi selama proses administrasi. Seluruh perbaikan sistem akan mendorong institusi yang bekerja sama untuk bekerja dengan lebih efektif, saling melengkapi, serta fokus pada tujuan memperkuat koordinasi.
Institusi keuangan internasional seperti Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund, IMF) juga memiliki peran untuk memperkuat sistem keuangan di berbagai negara melalui penyediaan kredit dengan proses pencairan yang lebih cepat sebagai jawaban dari kebutuhan pandemi yang mendesak.
Adaptasi mekanisme baru untuk skema pendanaan dalam sistem PPR terhadap pandemi bertujuan untuk mencapai kerangka keuangan yang lebih adekuat dan berkelanjutan untuk peningkatan akses dan kebutuhan kesehatan. Investasi pada sistem kesehatan global, serta kerja sama yang disusun akan memperkuat rantai yang selama ini rentan.
Pemerintah melalui berbagai sinkronisasi kebijakan dan prosedur harus mengedepankan prinsip inklusivitas, transparansi dan persamaan. Kesiapan finansial dalam masa krisis ditargetkan mampu menyelamatkan kehidupan dan meningkatkan kualitas hidup, sumberdaya, dan menurunkan biaya penanganan masalah kesehatan. Terkait alat kesehatan, waktu produksi, kapasitas manufaktur, perbaikan akses dan distribusi yang baik juga dapat memenuhi kebutuhan dan menghindari kelangkaan sehingga harga keperluan medis dapat terkontrol.
Sebagai kesimpulan, persiapan dan perbaikan sistem keuangan untuk menghadapi potensi krisis kesehatan di masa depan maupun dalam upaya pemulihan dari pandemi COVID-19 merupakan hal penting. Kerja sama dengan berbagai lembaga yang sudah terjalin, maupun rencana kolaborasi multilateral ke depan menjadi dua agenda yang harus terus diperkuat. Upaya membangun arsitektur kesehatan global yang lebih tangguh membutuhkan dukungan politik melalui kebijakan yang bertanggung jawab atau responsible, keuangan dengan struktur anggaran yang proporsional, dan pendekatan multisektor.
Krisis yang berawal dari kesehatan memberi kesempatan untuk formulasi ulang berbagai kebijakan publik. Tidak hanya melibatkan sektor kesehatan, namun harus juga melibatkan bidang teknologi, pendidikan, sosial, lingkungan agar sistem dapat menjadi lebih tangkas dalam menghadapi tantangan masa depan.
Author: Isti’anatul Muflihah
Editor: Indira Zahra-Aridati
|
Jakarta Office:
Jalan Taman Patra III No. 2 Kuningan, Jakarta Selatan 12950
|
|
Yogyakarta Office:
Jl. Dewi Sartika No. 9, Terban, Kec. Gondokusuman, Yogyakarta 555223
|
|
hello@pijarfoundation.org |
Mari berkolaborasi, ciptakan masa depan yang berkelanjutan & berkesetaraan!
|
|
|
Terus terhubung dengan masa depan melalui Pijar. Mari berkolaborasi, mari menjadi Pijarian!