Menggaungkan Semangat Kolaborasi dalam Optimalisasi Pendidikan Indonesia melalui Townhall Muda Purwakarta

Press Room
Apr 11, 2023
Townhall Muda Purwakarta Pijar Foundation

Purwakarta, 11 April 2023 – Pijar Foundation bersama Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) kembali menghadirkan forum kolaboratif Townhall Muda di Bale Yudistira Pemerintah Daerah Purwakarta pada 10 April 2023. Dengan menggandeng Jabar Bergerak Zillenial dan Jabar Future Leader sebagai mitra kolaborator, forum yang mengusung tema “Merdeka Belajar Sebagai Langkah Transformatif dalam Menyongsong Masa Depan Pendidikan Indonesia” ini berhasil menghimpun lebih dari 500 peserta yang terdiri dari (Aparatur Sipil Negara) ASN, komunitas gerakan pendidikan, pelajar, dan mahasiswa di Kabupaten Purwakarta.

Townhall Muda Purwakarta turut dihadiri dan didukung oleh Anggota Komisi XI DPR-RI Puteri Anetta Komarudin, B.Com, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Ir. H. Abdul Hadi Wijaya, M.Sc, Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah IV Dinas Pendidikan Jawa Barat Budi Hermawan, S.Pd., M.Phil., SNE., Sekretaris Daerah Kabupaten Purwakarta H. Norman Nugraha, S.Si., MM, Kepala Bidang Kepemudaan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga, dan Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purwakarta Ahmad Arif Imamulhaq, S.Fil, serta Founder Gerakan Mengajar Desa Gardian Muhammad.

Kebijakan Inovatif Purwakarta

Pendidikan merupakan pilar utama kemajuan suatu bangsa. Pada tahun 2020, sekitar 3,7 juta anak usia sekolah di Indonesia tidak bersekolah dan hampir 60% siswa tidak mencapai standar pendidikan yang memadai. Dengan semangat perbaikan pendidikan di Indonesia, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi  (KemenristekDIKTI) memperkenalkan program Merdeka Belajar, yang menekankan pada fleksibilitas sistem pendidikan dan pengembalian orientasi pendidikan ke nilai ramah anak, bukan pemaksaan penguasaan di semua bidang.

Dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purwakarta tahun 2018-2023, sektor pendidikan juga menjadi salah satu prioritas pelayanan pembangunan Kabupaten Purwakarta, selain kesehatan dan kesejahteraan sosial. Di Purwakarta sendiri, nilai-nilai Merdeka Belajar sudah diterapkan bahkan sebelum program nasional tersebut diberlakukan. Hal ini yang akhirnya membantu percepatan penerapan program tersebut di Purwakarta.

“Di Purwakarta ini kami punya konsep dalam pengembangan dunia pendidikan yang sudah kami coba terapkan sejak hampir sepuluh tahun yang lalu, yang berisi pendidikan karakter, keagamaan, anti-korupsi, dan sekolah yang ramah anak. Kami juga berusaha menerapkan nilai-nilai budaya Sunda dalam konsep Tatanen di Bale Atikan dan Program 7 Poe Atikan yang mengedepankan rasa kebangsaan, sosial, spiritual, dan kedekatan dengan keluarga atau rumah,” jelas Sekretaris Daerah Kabupaten Purwakarta H. Norman Nugraha. “Konsep tersebut cukup berhasil diterapkan, yang pada akhirnya bermuara ke Merdeka Belajar saat ini.”

Pembicara dan peserta Townhall Muda Purwakarta, 10 April 2023.
Pembicara dan peserta Townhall Muda Purwakarta, 10 April 2023.

Reformasi Orientasi Pendidikan dan Akses Bagi Semua

Di luar reformasi bentuk pendidikan, Merdeka Belajar juga menuntut percepatan demokratisasi akses pendidikan bagi semua. Tak hanya dari segi daerah maupun kemampuan finansial, tapi juga dari aspek gender.

“Dari segi pendidikan, perempuan memang masih tertinggal. Ini terlihat dari rata-rata lama sekolah yang hanya 8,87 tahun atau setara SMP dan kemampuan adopsi teknologi perempuan yang lebih rendah dibandingkan laki-laki. Kondisi ini turut menyebabkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) perempuan yang lebih rendah dibanding laki-laki, serta ketimpangan gender yang tajam,” ujar anggota Komisi XI DPR RI Puteri Komarudin di acara Townhall Muda. “DPR selalu memastikan agar 20 persen anggaran pendidikan dapat terpenuhi setiap tahunnya. Kami juga mengawasi penggunaannya supaya bermanfaat dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama bagi perempuan.”

Pentingnya Kolaborasi Masyarakat

Merdeka Belajar bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah sebagai penyelenggara dan badan legislatif sebagai juru kunci anggaran, tapi juga menjadi tanggung jawab masyarakat, termasuk anak muda yang menjadi mayoritas penerima sekaligus pelaku proses pendidikan.

Ruang kolaborasi antar pembuat kebijakan dengan resipien kebijakan adalah kunci mendorong reformasi pendidikan di Indonesia. Program Strategist Manager Global Future X – Pijar Foundation, Leody Rama Putra menyampaikan, “Dalam era digital ini, kita harus memperkenalkan pendekatan belajar yang lebih fleksibel dan aksesibel. Pijar Foundation berkomitmen untuk terus mendorong tata kelola kolaboratif, termasuk untuk kemerdekaan belajar.”

Sebagai forum kolaboratif, Townhall Muda akan hadir secara berseri di 24 kabupaten/kota di Indonesia. Dengan menggandeng komunitas dan para penggerak lokal sebagai inisiator di tiap daerah, diharapkan program yang diselenggarakan mampu berperan sebagai wadah kolaboratif yang solutif sesuai dengan konteks permasalahan dan kebutuhan setempat.

Recent Posts

Penerima Penghargaan MUDA30 Pijar Foundation

Aan Karuniawan Prasetia, TLCNESIA Aldi Reihan, Fino Badut Aria Pradana Wirawan, Gerakan Temanggung Bebas Sampah Audri Syahroni, Muda Tani Azzamhari Ferdiansyah, Eco-Aquaculture Brili Agung Zaky Pradika, Semesta Agro Daniyah Deluca, Kakarobot Dian Putri Permata, PIJAR...