Artikel ini diterbitkan oleh: indozone.id
Teknologi artificial intelligence (AI) nampaknya akan mulai merambah mengantikan pekerjaan manusia di masa yang akan datang. Pijar Foundation membeberkan cara agar anak muda bisa menghadapi teknologi di masa yang akan datang.
Direktur Eksekutif Pijar Foundation, Ferro Ferizka menyebut perubahan dalam hal teknologi yang dirasakan saat ini bukanlah yang pertama kali. Disebutnya, perubahan ini sudah dirasakan sebanyak empat kali.
“Sebenarnya teknologi ini bukan kali pertama umat manusia bertemu teknologi dan kita merasa terancam. Dulu saat revolusi ada mesin uap, masyarakat takut, terancam. Tadinya orang numbuk kerja manual dan diganti mesin. Jadi itu terjadi sudah kali keempat manusia berhadapan dengan mesin,” kata Ferro dalam sebuah diskusi di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (27/7/2023).
Dalam setiap perubahan yang terjadi, Ferro menyebut manusia dituntut untuk terus beralih provesi. Sebab, provesi lama sudah digantikan oleh teknologi.
Mengerucut ke AI, Ferro menyebut kemunculan AI akan menjadi tantangan bagi anak muda mendatang. Pasalnya, beragam jenis-jenis pekerjaan nantinta akan bisa dikerjakan oleh AI.
“Yang menarik adalah kita sedang menghadapi bonus demografi. Banyak anak muda memasuki jenjang S1, D3, SMA. Ekspetasi mereka kerja tapi sekarang pekerjaan mereka diambil mesin. Lulusan banyak tapi pekerjaan sedikit, diambil mesin,” beber Ferro.
Dengan adanya perkembangan zaman tersebut lanjut Ferro, anak muda tidak perlu memusuhi teknologi. Justru, anak muda harus mempelajari teknologi.
“Yang harus dilakukan anak muda, teknologi jangan dilawan, mesin jangan dilawan tapi dirangkul. Kita harus pelajari teknologi,” ucapnya.
Lebih jauh Ferro mengutip ucapan Wishnutama yang menjadi salah satu pembicara dalam diskuai tersebut. Disebunya, anak muda maupun masyarakat luas harus membuat ekonomi baru agar hasilnya bisa dirasakan secara bersama.
“Di Pijar kami prediksi kemampuan menentukan survival sesorang. Anak-anak muda harus secepat mungkin belajar seperti kata Mas Tama membuat ekonomi baru,” pungkansya.